A. Penggunaan Media Berbasis Audio-Visual
Media visual yang
menggabungkan pengguanaan suara memerlukan pekerjaan tambahan untuk
memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang diperlukkan dalam media
audio-visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan banyak
persiapan, rancangan, dan penelitian.
Naskah menjadi bahan narasi
disaring dari isi pelajaran yang kemudian disintesis kedalam apa yang ingin
ditunjukkan dan dikatakan. Narasi ini merupakan penuntun bagi tim produksi untuk
memikirkan bagaimana video dapat menggambarkan visualisasi materi pelajaran.
Pada awal pelajaran media harus mempertunjukkan sesuatu yang dapat menarik
perhatian semua siswa. Hal ini diikuti dengan jalinan logis keseluruhan program
yang dapat membangun rasa berkelanjutan sambung-menyambung dan kemudian
menuntun pada kesimpulan atau rangkuman. Kontinuitas program dapat dikembangkan
melalui penggunaan cerita atau permasalahan yang memerlukan pemecahan.
Berikut ini adalah beberapa
petunjuk praktis untuk menulis naskah narasi:
a. Tulis singkat, padat, dan sederhana.
b. Tulis seperti menulis judul berita, pendek dan tepat, berirama, dan mudah
diingat.
c. Tulisan tidak harus berupa kalimat yang lengkap. Pikiran frase yang dapat
melengkapi visual atau tuntun siswa kepada hal-hal penting.
d. Hindari istilah teknis, kecuali jika istilah itu diberi batasan atau
digambarkan.
e. Tulislah dengan kalimat aktif
f. Usahakan setiap kalimat lebih dari 15 kata. Diperkirakan setiap kalimat
memakan waktu satu tayangan visual kurang lebih satu 10 detik.
g. Setelah menulis narasi, baca narasi itu dengan suara keras.
h. Edit dan revisi naskah narasi itu sebagaimana perlunya.
Storyboard dikembangkan dengan memperhatikan beberapa
petunjuk dibawah ini:
a. Menetapkan jenis visual apa yang akan digunakan untuk mendukung isi
pelajaran, dan memulai membuat sketsanya.
b. Pikirkan bagian yang akan diperankan audio dalam paket program. Audio bisa dalam bentuk: diam, sound
effect khusus, suara latar belakang, music, dan narasi. Kombinasi suara akan
dapat memperkaya paket program itu.
c. Lihat dan yakinkan bahwa seluruh isi pelajaran tercakup dalam storyboard.
d. Reviu storyboard sambil mengecek hal-hal berikut:
o Semua audio dan grafik cocok dengan teks
o Pengantar dan pendahuluan menampilkan penarik perhatian.
o Informasi penting telah dicakup
o Urutan interaktif telah digabungkan
o Strategi dan taktik belajar telah digabungkan
o Narasi singkat padat
o Program mendukung latihan-latihan
o Alur dan organisasi program mudah diikuti dan dimengerti
e. kumpul dan paparkan semua storyboard sehingga dapat terlihat sekaligus
f. kumpulkan anggota tim produksi untuk meriviu dan mengetik storyboard.
g. Catat semua komentar, kritik, dan saran-saran.
h. Revisi untuk persiapan akhir sebelum memulai produksi.
B. Pembagian
media audio visual berdasarkan jenisnya
1. Audio visual diam
Audio visual diam yaitu media yang
menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound slides),
film rangkai suara dan cetak suara.
2. Audio visual gerak
Audio visual gerak yaitu media yang
menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video
cassete.
Pembagian lain dari media audio
visual
1. Audio visual murni
Audio visual murni adalah unsur
suara maupun gambar berasal dari suatu sumber seperti film video-kaset.
2. Audio visual tidak murni
Audio visual tidak murni adalah
unsure suara dan gambarnya berasal dari sumbar yang berbeda misalnya film
bingkai suara, yang unsur gambarnya berasal dari slide proyektor dan unsur
suaranya bersumber dari tape recorder
C. Pengembangan
Media berbasis audio-visual
1. Radio dan Tape
Penggunana media audio dalam
pembelajaran dibatasi hanya oleh imajinasi guru dan siswa. Media audio dapat
digunakan dalam semua fase pembelajaran mulai dari pengantar pembukaan ketika
memperkenalkan topik bahasan sampai kepada evaluasi hasil belajar siswa.
Penggunaan media audio sangat mendukung sistem pembelajaran tuntas (mastery
learning). Siswa yang belajarnya lamban dapat memutar kembali dan mengulangi
bagian-bagian yang belum dikuasainya. Di lain pihak, siswa dapat belajar dengan
cepat bisa maju terus sesuai dengan tingkat kecepatan belajarnya.
Bahan-bahan pelajaran yang telah
direkam telah banyak tersedia untuk berbagai bidang ilmu. Misalnya, rekaman
suara berbagai jenis alat musik dapat digunakan untuk bercerita kepada
anak-anak, bermain, melakonkan cerita, nyanyian dan lain-lain. Meskipun tidak
ada prosedur baku tentang penggunaan bahan-bahan audio, sebaiknya meteri audio
itu disajikan dengan mengikuti langkah-langkah yang biasa diikuti ketika
menggunakan materi pelajaran dalam bantuk lain.
Langkah-langkah itu adalah sebagai berikut:
Langkah-langkah itu adalah sebagai berikut:
- Mempersiapkan diri. Guru merencanakan dan menyiapkan diri sebelum penyajian materi. Salah satu cara mempersiapkan diri sebelumnya adalah dengan memeriksa dan mencobakan materi itu, membuat catatan tentang hal-hal penting yang tercakup dengan materi audio itu, dan menentukan bagian mana yang akan digunakan untuk membangkitkan minat, perhatian dan motivasi siswa.
- Membangkitkan kesiapan siswa. Siswa dituntun agar memliliki kesiapan untuk mendengar, misalnya dengan cara memberikan komentar awal dan pertanyaan-pertanyaan.
- Mendengarkan materi audio. Tuntun siswa untuk menjalani pengalaman mendengar dengan waktu yang tepat atau dengan sedikit penundaan antara pengantar dan mulainya proses mendengar.
- Diskusi (membahas) materi program audio. Sebaiknya setelah selesai mendengar program itu, diskusi dimulai secara informal dengan mengajukan pertanyaan yang bersifat umum.
- Menindaklanjuti program. Pada umumnya, diskusi dan evaluasi setelah mendengarkan program mengakhiri kegiatan mendengar. Namun demikian, diharapkan siswa akan termotivasi untuk mempelajari lebih banyak tentang pelajaran itu dengan melakukan bacaan di perpustakaan, membaca buku teks, menonton film yang berkaitan, atau melakukan kegiatan lain yang berkaitan dengan isi meteri program audio itu.
Program audio dapat pula dijadikan
kegiatan rumah. Untuk membuat kegiatan mendengar diluar kelas atau di rumah
lebih efektif dan produktif, berbagai tekhnik dapat digunakan, antara lain:
1) Melibatkan siswa dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan pemilihan
rekaman-rekaman dan siaran radio yang baik
2) Menghubungkan kegiatan mendengar diluar kelas dengan tugas-tugas sekolah
3) Mendiskusikan dan memeriksa cara di mana kebiasaan belajar di rumah bisa
ditingkatkan.
2. Kombinasi slide dan suara
Gabungan slide
(film bingkai) dengan tape audio adalah jenis system multimedia yang paling
mudah di produksi. Dalam memproduksi program film bingkai ada dua jenis
kegiatan produksi yang dapat dilakukan secara berurutan, yaitu:
a. Produksi visualnya. Pada bagian ini bagian visual yang meliputi
gambar-gambar grafis dan caption serta gambar-gambar yang dapat diambil dari
benda sesungguhnya atau modelnya di produksi semuanya.
b. Produksi audionya, yaitu narasi dan musik serta sound effect. Yang perlu
diperhatikan dalam hal ini adalah bahwa narasi dan musik serta sound effect nya
harus sesuai dengan visualisasinya
Sistem multimedia ini serba guna,
mudah digunakan, dan cukup efektif untuk pembalajaran kelompok atau
pembelajaran perorangan dan belajar mandiri. Jika di
desain dengan baik, sistem multimedia gabungan slide dan tape dapat membawa
dampak dramatis dan tentu saja dapat meningkatkan hasil belajar.
Media
pembelajaran gabungan slide dan tape dapat digunakan pada berbagai lokasi dan untuk
berbagai tujuan pembelajaran yang melibatkan gambar-gambar guna
menginformasikan atau mendorong lahirnya respons emosional. Tayangan satu atau
seperangkat gambar bisa disertai oleh satu narasi yang sesuai sebagai pengantar
dan pembelajaran pendahuluan dari satu unit pelajaran.
D. Kelemahan dan kelebihan media audio visual
Kelebihan media
Audio Visual, yaitu:
• Audio visual
bersifat langsung, dapat membawa dunia nyata ke rumah dan ke kelas-kelas,
seperti orang, tempat-tempat, dan peristiwa-peristiwa, melalui penyiaran
langsung/rekaman.
• Menghemat waktu
guru dan siswa.
• bersifat
langsung dan nyata, sehingga siswa dapat dengan jelas melihat program apa yang
lagi ditayangkan dan dapat memaksimalkan fungsi inderanya yaitu mata dan
telinga.
• Lebih menarik
minat siswa
• Pelajaran lebih
bervariasi dan berkesan
• Jangkauannya luas
Kelemahan media
audio visual adalah:
q Keanekaragaman audio visual menyulitkan guru untuk memilih siaran mana yang
baik dan sesuai dengan pelajaran.
q Alat dan dana yang tidak memungkinkan.
q Menyita waktu guru, karena harus menjelaskan lagi setiap peristiwa yang
ada.
q Tidak setiap guru mampu menjelaskan peristiwa yang ada secara gamblang.
Sekian dan semoga bermanfaat
0 komentar:
Post a Comment
Bila ada yang dipertanyakan silahkan berkomentar, terima kasih.